Teman Kuliah Anies Asal Pangandaran, Bongkar Kelakuan Anies Ketika di UGM

Pangandaranlife.com – Pesta demokrasi yang akan diselenggarakan pada 14 februari 2024  cukup banyak menyita perhatian, tidak sedikit dari netizen yang berlomba – lomba mencari informasi mengenai profile setiap kandidat yang ikut serta dalam konstestasi Pilpres 2024, sementara itu tidak sedikit juga orang – orang yang membahas para capres dan cawapres diberbagai platform sosial media seperti yang dilakukan oleh salah satu kanal youtube Laman TV yang menghadirkan bintang tamu asal Pangandaran yang merupakan teman semasa kuliah Anies Baswedan di Universitas Gadjah Mada.

Bumantoro Adji merupakan warga Desa Parigi Kec. Parigi Pangandaran yang dihadirkan dalam sebuah acara podcast di kanal youtube yang berdurasi kurang lebih sekitar 39 menit. Dalam uanggahan video di kanal yotube tersebut, Bumantoro Adji memberikan pengalaman kedekatannya selama berteman dengan Anies Baswedan. Didalam unggahan video tersebut Adji juga menceritakan pengalaman pribadinya terutama ketika dia dan dirinya melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bersama di Banyumas – Jawa Tengah tepatnya Desa Keracak Kec. Ajibarang  pada akhir tahun 1994 Adji menceritakan secara gamblang bagaimana pribadi Anies yang menurutnya bisa jelas terlihat terutama ketika melakukan KKN di Desa yang sama, sekaligus berada satu atap tinggal dirumah yang sama selama KKN berlangsung.

“Jadi kami itu satu kelompok dari grup KKN itu terdiri dari 6 orang, 4 laki – laki dan 2 perempuan dari berbagi latar belakang, dari beberapa fakultas yang berbeda, ditempatkan di rumah kepala desa, jadi kami berempat satu kamar, sementara yang putri tentu berbeda kamar, jadi barangkali ritualnya mas Indra, dari mulai bangun tidur sampai dengan tidur lagi, saya paham betul mas Anies itu seperti apa”, terang Adji kepada Indra pewawancara dari Kanal Youtube Laman TV 

Menurut Adji bahwa pribadi Anies selama KKN itu tentu merupakan pribadi yang asli atau genue, tidak bisa dipoles atau pencitraan sehingga dirinya berani mengakui bahwa dirinya tahu betul seperti apa sosok Anies. 

Selanjutnya Adji menjelaskan mengenai hal – hal yang berkaitan dengan KKN yang menurutnya antara dulu dan sekarang telah mengalami perubahan, menurutnya dulu 1979 paradigmanya adalah paradigma development kemudian berevolusi tahun 99 menjadi KKN tematik, sementara pada tahun 2006 KKN berbasis impowerment atau pemberdayaan masyarakat, selanjutnya dalam podcast tersebut Adji menjelaskan ketika KKN Anies telah membuat program kerja yang menurutnya cukup monumental

“Jadi Alhamdulillah karena Mas Anies ini memang cerdas, dan kita tahu, orang juga mengakui bahwa dia cerdas, beliau itu berhasil memotret, captcuring, artinya kemudian dituangkan kedalam program kerja yang betul – betul pada waktu saya bilang monumental”, - terangnya

“Boleh didengar komentarnya pak lurah”, lanjut Adji, “Sudah puluhan kali KKN yang datang kesana, tapi mungkin yang sangat monumental adalah  rombongan kami katanya”.

Adji menjelaskan kembali terkait monumental yang dia maksud adalah dia melakukan pengembangan Pemuda di Desa tertinggal, “Jadi beliau waktu itu mas Anies punya lembaga pemikir CSCD (Central Student Community Development). Jadi itu dari berbagai latar belakang, yang dilakukan adalah riset, diskusi, kajian dan sebagainya, salah satu programmnya adalah pengembangan pemuda di desa tertinggal, waktu itu programnya AMT, itu yang menurut saya monumental karena mengapa disbanding program yang lain karena ternyata berdampak besar kepada Pemuda saat itu di Desa Keracak yang barangkali saat itu merupakan Desa tertinggal, jadi presentase anak muda yang kuliah di desa pada waktu itu masih sangat kecil, kemudian apa yang kami lakukan itu Alhamdulillah sekarang, lahir sarjana – sarjana era itu”.

Selain soal pengalamannya ketika KKN bersama Anies,  Adji juga menjelaskan banyak hal terkait pengalamannya bersama Anies ketika melakukan Demonstrasi, menjelaskan bagaimana sisi kereligiusannya dan terkait hubungan pertemannya ketika Anies sudah menjadi Gubernur yang menurutnya masih terjaga dengan baik sama seperti sebelum dia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.