Demi Mendapatkan Bantuan Sembako, Warga Kec.Parigi Rela Menunggu 2 Jam Lebih
Senin (21/11/16) Departemen Sosial Republik Indonesia melalui Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil, Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (DKPSST) Kabupaten Pangandaranmengundang beberapa warga kurang mampu yang berada di kecamatan parigi untuk hadir di Aula Desa Karangbenda Kec. Parigi. Acara tersebut digelar untuk memberikan bantuan berupa sembako kepada warga.Ada sekitar 100 warga dari 3 Desa di Kecamatan Parigi yang mendapatkan bantuan sembako dari Pemerintah diantaranya Desa, Desa Parigi dan Desa Bojong. Sembako tersebut diantaranya 2 bungkus gula, 2 kaleng susu, 3 buah minyak goreng dan 1 dus mie instan.Warga kec. Parigi yang mendapat bantuan mengaku senang dan berterima kasih banyak karena telah memberikan bantuan sembako meskipun harus menunggu cukup lama.
Dalam surat undangan yang diberikan kepada warga tertulis bahwa acara pembagian sembako tersebut akan digelar sekitar pukul 09.00 WIB, meskipun begitu banyak warga yang sudah datang sebelum jam sembilan, namun sayangnya mobil yang membawa bantuan sembako tersebuttidak tiba pada waktunya, tidak sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan, sehingga warga terpaksa menunggu sampai dua jam lebih. Acara pembagian sembako baru dimulai pada pukul 11:26 WIB, dibuka oleh Kepala Desa Parigi selaku fasilitator kegiatan pembagian sembako
Beberapa warga menyangkan hal tersebut, apalagi mengingat warga yang mendaptkan bantuan tersebut terdiri dari kaum lansia (lanjut usia). Menurut Isa warga Dusun Babakan Parigi yang mendapat bantuan tersebut menilai bahwa hal tersebut seharusnya tidak terjadi, jika memang tidak memungkinkan seharusnya dalam undangan tidak ditulis jam sembilan, sehingga warga tidak perlu menunggu lama.
“Alhamdulillah bisa dapat bantuan sembako dari Pemerintah, tapi mungkin kedepannya jangan seperti ini lagi, meskipun kami ini warga miskin, tapi setidaknya jangan seperti ini caranya, dalam undang ditulis jam sembilan, namun sudah lebih dari jam sembilan tidak datang juga” ujar Isa
Beberapa warga lainnya merasa tidak keberatan menunggu, seperti yang dikatakan oleh Oot Warga Dusun Purwasari Parigi “Yah tidak apa – apa, kan itung – itung silahturahmi antar warga”.
Sementara itu menurut Kepala Desa Parigi Tata mengaku bahwa dirinya hanyalah sebagai fasilitator saja, dirnya juga meminta maaf kepada warga karena telah menunggu lama “Saya disini hanya sebagai fasilitator saja, Saya menyampikan permohonan maaf dari Kabid Sosial karena telah membuat bapa, ibu menunggu”, tutur Tata.
Kades Parigi Tata juga menambahkan bahwa keterlambatan tersebut diakibat mobil pembawa sembako yang seharusnya berhenti di Karangbenda malah berhenti di Desa Cibenda “Mobil yang membawa sembako tersebut salah berhenti, seharusnya di Desa Karangbenda tapi malah berhenti di Desa Cibenda, sehingga ini jadi terlambat” tambah Tata
Memberi bantuan kepada warga kurang mampu adalah sungguh kegaiatan yang amat mulia karena memang itupun merupakan tugas dan kewajiban negara seperti yang tercantum dalam UUD Republik Indonesia bahwa anak yatim dan fakir miskin merupakn tanggung jawab negara. Diharapkan kedepannya hal serupa tidak terulang kembali dan bisa menentukan waktu dengan tepat karena dengan datang terlambatdan membuat warga menunggu sampai berjam – jam apalagi kebanyakan yang menunggu itu rasanya kurang baik.
Dalam surat undangan yang diberikan kepada warga tertulis bahwa acara pembagian sembako tersebut akan digelar sekitar pukul 09.00 WIB, meskipun begitu banyak warga yang sudah datang sebelum jam sembilan, namun sayangnya mobil yang membawa bantuan sembako tersebuttidak tiba pada waktunya, tidak sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan, sehingga warga terpaksa menunggu sampai dua jam lebih. Acara pembagian sembako baru dimulai pada pukul 11:26 WIB, dibuka oleh Kepala Desa Parigi selaku fasilitator kegiatan pembagian sembako
Beberapa warga menyangkan hal tersebut, apalagi mengingat warga yang mendaptkan bantuan tersebut terdiri dari kaum lansia (lanjut usia). Menurut Isa warga Dusun Babakan Parigi yang mendapat bantuan tersebut menilai bahwa hal tersebut seharusnya tidak terjadi, jika memang tidak memungkinkan seharusnya dalam undangan tidak ditulis jam sembilan, sehingga warga tidak perlu menunggu lama.
“Alhamdulillah bisa dapat bantuan sembako dari Pemerintah, tapi mungkin kedepannya jangan seperti ini lagi, meskipun kami ini warga miskin, tapi setidaknya jangan seperti ini caranya, dalam undang ditulis jam sembilan, namun sudah lebih dari jam sembilan tidak datang juga” ujar Isa
Beberapa warga lainnya merasa tidak keberatan menunggu, seperti yang dikatakan oleh Oot Warga Dusun Purwasari Parigi “Yah tidak apa – apa, kan itung – itung silahturahmi antar warga”.
Sementara itu menurut Kepala Desa Parigi Tata mengaku bahwa dirinya hanyalah sebagai fasilitator saja, dirnya juga meminta maaf kepada warga karena telah menunggu lama “Saya disini hanya sebagai fasilitator saja, Saya menyampikan permohonan maaf dari Kabid Sosial karena telah membuat bapa, ibu menunggu”, tutur Tata.
Kades Parigi Tata juga menambahkan bahwa keterlambatan tersebut diakibat mobil pembawa sembako yang seharusnya berhenti di Karangbenda malah berhenti di Desa Cibenda “Mobil yang membawa sembako tersebut salah berhenti, seharusnya di Desa Karangbenda tapi malah berhenti di Desa Cibenda, sehingga ini jadi terlambat” tambah Tata
Memberi bantuan kepada warga kurang mampu adalah sungguh kegaiatan yang amat mulia karena memang itupun merupakan tugas dan kewajiban negara seperti yang tercantum dalam UUD Republik Indonesia bahwa anak yatim dan fakir miskin merupakn tanggung jawab negara. Diharapkan kedepannya hal serupa tidak terulang kembali dan bisa menentukan waktu dengan tepat karena dengan datang terlambatdan membuat warga menunggu sampai berjam – jam apalagi kebanyakan yang menunggu itu rasanya kurang baik.
Posting Komentar untuk "Demi Mendapatkan Bantuan Sembako, Warga Kec.Parigi Rela Menunggu 2 Jam Lebih"
Komentari postingan ini ?