Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cama’i Kuliner Khas Pangandaran Yang Terlupakan


camai


Cama’i Kuliner Khas Pangandaran Yang Terlupakan - Cama’i merupakan salah satu kuliner atau olahan makanan yang bahan utamanya terbuat dari parudan kelapa. Di Pangandaran sendiri makanan ini sudah jarang sekali ditemukan, sekalipun ada biasanya hanya dibuat oleh kalangan/masayarakat tertentu untuk di konsumsi sendiri bukan untuk dijual.

Cama’i terbuat dari parutan kelapa, kelapa yang digunakan bukan kelapa yang tua tapi kelapa yang akan memasuki masa tua atau kata orang sunda bilang “kalapa mejeuhna”, ini bisa di tunjukan dari kulit/sabut kelapa yang masih hijau (tergantung jenis kelapa) namun sudah terlihat ada polet warna kecoklat – coklatan dibagiannya sabutnya.

Pembuatan camai ini melalui beberapa proses atau tahapan diantaranya : memarut kelapa, kemudian mengukus hasil parudan dengan daun pisang, setelah matang hasil parutan tersebut didiamkan dalam ruangan tertutup kurang lebih selama satu hari hingga parutan kelapa tersebut matang, biasanya ditunjukan dari aroma kelapa yang agak sedikit wangi dan tekstur kelapa yang agak sedikit kental. Setelah matang proses selanjutnya adalah memberi bumbu pada cama’i lalu dikukus kembali selama kurang lebih 15 menit.

Cara Membuat Cama’i
  1. Siapkan kelapa yang agak tua tapi tidak terlalu tua 
  2. Siapkan daun pisang 
  3. Parut kelapa tersebut dan masukan hasil parutan tersebut ke dalam daun pisang 
  4. Setelah itu kukus hasil parutan kelapa tadi selama kurang lebih 15 menit 
  5. Angkat lalu tiriskan, dan diamkan selama 1 hari dengan keadaan masih terbungkus daun pisang sampai cama’i matang 
  6. Bila sudah matang, siapkan beberapa bumbu diantaranya : bawang, terasi, cikur, dan cabe rawit atau tambahan daun kemangi/surawung (dalam bahasa sunda) 
  7. Semua bahan ditumbuk atau diblender sampai halus lalu di campurkan dengan parutan kelapa yang sudah matang 
  8. Bungkus kembali parutan yang sudah dibumbui tadi menggunakan daun pisang, tapi untuk kali ini bungkus pisangnya mungkin bisa lebih di variasikan seperti gambar dibawah ini

    camai yang dibungkus
    Membungkus camai dengan daun pisang
  9. Terakhir kukus selama kurang lebih 15 menit, dan Camai siap disajikan

    mengukus camai
    Proses mengkukus camai
Kuliner yang satu ini bisa dimakan bersama nasi atau lauk pauk lainnya. Tesktur parutan kelapa yang menyatu dengan bumbu, serta wanginya daun kemangi akan membuat Cama’i terasa nyaman di lidah Anda, mungkin supaya lebih afdol lagi, Anda bisa langsung mencoba membuatnya dirumah masing – masing.

Posting Komentar untuk "Cama’i Kuliner Khas Pangandaran Yang Terlupakan"